09 October 2013

“Masihkah Anda Tidak Mengenakan Helm Saat Berkendara?”

Kalimat judul di atas bukan kalimat promosi dari petugas kepolisian. Kalimat itu adalah satu pertanyaan besar yang muncul setelah dua pertanyaan besar saat melihat orang-orang yang naik sepeda motor tidak mengenakan helm.

Pertanyaan pertama, “Kenapa tidak memakai helm?” Jawaban yang paling sering dijawab, “Kan gak ada polisi.”, “Kan dekat.”, dan rentetan alasan (jawaban) yang seolah membenarkan naik sepeda motor tanpa mengenakan helm.

Pertanyaan kedua, “Kalau kecelakaan bagaimana?” Biasanya orang-orang yang seperti ini saya apresiasi dengan keyakinannya akan Tuhan yang tinggi. Jawaban yang paling sering keluar adalah, “Umur di tangan Tuhan, siapa yang tau.” dan sejenisnya.

Kedua tanya jawab sederhana ini merupakan anekdot dari fenomena enggannya masyarakat mengenakan helm saat berkendara. Walaupun saya tidak bisa menyatakan hasil tanya jawab ini dapat mewakili jawaban orang-orang yang enggan mengenakan helm. Tapi, inilah cuplikan realita yang ada di sekeling kita. Silahkan buktikan dua pertanyaan ini!

Inti dari tulisan ini bukan membahas kenapa mereka enggan atau tidak. Tapi adalah pertanyaan yang akan selalu muncul setelahnya, “What will happen next?” Sebelum itu, saya rasa peristiwa tadi pagi cukup menyadarkan saya dan menambah rasa percaya saya bahwa memakai helm itu penting.

Di kampus saya, tepatnya di depan atm centre terjadi kecelakaan. Sebuah motor yang hendak lurus tiba-tiba ditabrak oleh mobil yang datang dari sebelah kanan. Seolah mobil itu tidak melihat ada motor di sebelah kirinya dan langsung banting stir hendak merapat ke kiri jalan. Alhasil, terlemparlah pengendara sepeda motor sekitar 2-3 meter dari tempat dia tertabrak. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.
Biar saya jelaskan lokasi kecelakaan ini. Di depan atm centre adalah tempat yang tidak terlalu padat kendaraan. Di seberangnya terdapat shelter angkot gratis kampus. Cenderung banyak mahasiswa pejalan kaki yang lalu lalang. Yang artinya pengendara sepeda motor atau mobil tidak akan memacu kendaraannya di daerah tersebut. Ditambah lagi kejadian ini terjadi sekitar pukul 09.00. Jam masuk kuliah buat kebanyakan mahasiswa. Bahkan kedua kendaraan yang mengalami kecelakaan, baik mobil maupun motor, tidak dalam keadaan melaju kencang.

Yang dapat kita tarik hikmahnya adalah celaka atau musibah tidak hanya terjadi saat Anda berkendara dengan kencang. Tapi, bisa saja datang saat Anda merasa tenang-tenang saja.
Satu hal yang terkait dengan judul di atas adalah pengendara sepeda motor menggunakan helm. Bayangkan oleh Anda, saat ia tidak mengenakan helm. Mungkin tadi saya dan beberapa orang di sekitar situ sudah menggotong badannya supaya bisa dibawa ke rumah sakit terdekat menggunakan mobil.

Bayangkan juga dalam kecelakaan yang sama jika salah satu pengendara melaju dengan kencang dan yang naik motor tidak menggunakan helm.Dengan memakai helm, kita sudah mengurangi dampak dari kecelakaan tersebut khususnya melindungi bagian kepala. Atau bayangkan jika kecelakaan ini terjadi di jalan raya yang padat dan yang naik motor tidak menggunakan helm. Di tempat yang sepi saja bisa terjadi kecelakaan, apalagi di tempat yang padat. Lengah sedikit nyawa bisa melayang, ditambah lagi tidak mengenakan helm.

Mungkin ada yang mengatakan pada saya, “Takdir orang siapa yang tahu.” Tapi, ingat satu hal kita diberikan akal untuk berpikir supaya setidaknya kita bisa berusaha untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau setidaknya meminilasir efek dari kecelakaan itu sendiri. Setidaknya kita sudah berusaha dan tidak berlaku sombong dengan sok jago anti pakai helm. Saya juga teringat salah satu kalimat himbauan dari polisi, “Ingat keluarga menanti di rumah.” Mungkin kecelekaan itu terjadi hanya pada diri kita, tapi apakah kita juga memikirkan nasib keluarga kita di rumah saat mendengar kabar tersebut? Harus ikut menanggung biaya pengobatan atau malah pemakaman? Atau kita sudah tidak peduli lagi dengan senyuman keluarga kita?

Barulah kemudian akan muncul pertanyaan di judul tulisan ini, “Masihkah Anda Tidak Mengenakan Helm Saat Berkendara?”

Oleh Adityo D. Sudagung
10 Oktober 2013

2 comments:

Adhitya Teguh Nugraha said...

kak, kalo naek odong-odong musti pake helm juga nda, kak?
-dari Teguh di gang sebelah

D. Sudagung said...

Maksudnya di sini itu sepeda motor. Saye pun awalnye khawatir ade ambigu dalam istilah "berkendara". Tapi, dari itu kan hikmahnye kite bise diskusi.
- dari Danu di gang sini