05 October 2013

Cita-citanya (Mau) Berqurban

Tidak terasa minggu depan sudah masuk tanggal 10 Zulhijjah, alias hari Raya Idul Adha. Suatu kewajiban bagi orang-orang yang mampu adalah berhaji. Terus, bagaimana buat orang yang ingin berhaji tapi tidak mampu? Pilihannya ada dua, menabung untuk haji dan berqurban. Saya ingin sedikit cerita untuk poin kedua.

Berqurban adalah ibadah yang diajarkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim. Beliau diminta menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Namun, karena keikhlasan keduanya, Allah mengganti Nabi Ismail sesaat sebelum disembelih dengan qibas (sejenis domba atau kambing). Sejak saat itu umat islam dianjurkan berqurban pada hari tasyrik (10,11,12,13 Zulhijjah).
Saya merujuk pada tulisan di salah satu website, yaitu http://www.fimadani.com/7-hikmah-dan-keutamaan-qurban-idul-adha/ mengenai 7 hikmah dan keutamaan Qurban Idul Adha. Saya tidak akan banyak menjelaskan mengenai hal ini. Tapi, lebih pada ide bagaimana berqurban?
Ide ini muncul pada tahun 2010 saat saya masih berstatus mahasiswa semester 5. Saya terinspirasi dari datangnya hari raya Idul Adha. Sebenarnya ide awal saya adalah menabung untuk keperluan mendadak. Tapi, ternyata ketika teringat bahwa setiap tahun ada momen untuk berqurban. Kenapa tidak saya menabung untuk berqurban? Ide itu adalah 1 hari Rp 5.000,00. Sederhana, sisihkan uang Rp 5.000,00 setiap hari. Kenapa Rp 5.000,00? Karena saat itu saya berpikir ini nominal yang paling logis buat anak kosan.

Kita lanjutkan dengan hitung-hitungan yang didapat. Jika sebulan diasumsikan 30 hari, maka sebulan kita mendapatkan Rp 150.000,00/bulan. Kemudian kita kalikan 12, maka kita dapatkan uang Rp 1.800,000,00/tahun. Uang setahun itu sudah cukup untuk kita berqurban satu ekor kambing. Baru-baru ini saya mensurvei harga kambing di beberapa website yang menyediakan jasa penyaluran qurban. Rata-rata harga kambing adalah 1,2-2 juta rupiah, yang artinya kita (insyallah) bisa berqurban.

Saya sendiri sebenarnya sedikit terlena dengan ide ini, jujur saja saya hanya mengingat itu tanpa punya usaha yang kuat untuk melakukannya. Baru sejak tahun 2013 ini saya meniatkan bahwa tahun depan, saya ingin berqurban menjalankan perintah Allah. Amin.

Kalau kita lihat di tv, beberapa orang yang tidak mampu saja bisa menabung untuk berangkat haji. Berangkat haji yang membutuhkan uang puluhan juta saja mereka-mereka yang tidak semampu kita bisa, kenapa kita yang mampu untuk sekedar berqurban tidak bisa? Ini adalah salah satu tamparan terkeras buat saya untuk mengusahakan sekuat tenaga supaya bisa setidak-tidaknya mengeluarkan qurban setiap tahun.
Besar harapan semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi Anda sekalian. Semoga jika Allah berkenan ditambah dengan niat yang kuat, kita semua bisa menjalankan ibadah qurban setiap tahun.

Oleh Adityo D. Sudagung
06 Oktober 2013

No comments: