Hanya ada bunyi besi beradu
Hanya ada siulan angin
Inilah malam sunyi pengelana
Hanya ada nyala lampu
Hanya ada baris kursi
Ini suasana di tengah perjalanan
Rebah ia pada sudut kereta
Matanya meredup mengikuti badan yang melemas
Hari yang melelahkan hingga akhirnya ia ada di sini
Sempat terbangun mata itu
Menatap ringan sektarnya
Aku masih hidup
Tapi aku sepi
Meratap ia pada Tuhan
Perlahan ia berbicara dengan Tuhan
Sedikit demi sedikit hatinya ramai
Tiada sunyi ia ratapi
Tiada sepi yang ia keluhkan
Tiada hening yang ia sesalkan
Tuhan datangkan bidadarinya tepat di samping pengelana
Betapa indah ia
Betapa cantik ia
Dan betapa mengagumkan ia
Hati ini tertambat pada bidadari itu
Pertemuan pertama mereka mengubah dunia
Dunianya tidak lagi hitam dan putih
Dunianya menjadi berwarna
Dunia yang indah dengan dia, Tuhan, dan bidadari-Nya.
12 Mei 2013
Oleh D. Sudagung
No comments:
Post a Comment